Bullettin HIMAHISYA 2022 : TIMUR DAN BARAT


RUSIA DAN UKRAINA

Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengklaim bahwa Rusia dan Ukraina adalah satu bagian dari peradaban Rusia, yang juga mencakup Belarusia. Namun klaim itu dibantah oleh Ukraina. Kemudian Ukraina melakukan revolusi selama dua kali, yakni pada tahun 2005 dan 2014, yang menolak supremasi Rusia. Ukraina juga terus mencari jalan agar dapat bergabung Uni Eropa dan NATO.

Rusia pun menolak keras langkah tersebut dan meminta Ukraina untuk 'tak pernah bergabung dengan NATO atau North Atlantic Treaty Organization, yang di awal pendiriannya memang bertujuan melawan ancaman ekspansi Rusia pascaperang di Erop

Putin sangat marah dengan prospek pangkalan NATO di sebelah perbatasannya dan mengatakan bergabungnya Ukraina dengan aliansi transatlantik pimpinan AS akan menandai perlintasan garis merah antar keduanya . sebelumnua  NATO mengatakan bahwa ia tidak akan menambah 1incipun ke daerah bagian timur, bahkan jika ukraina bergabung dengan NATO hsruslah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari 30 negara anggota NATO

Saat revolusi Ukraina pada 2014, terjadi protes besar-besaran untuk menggulingkan presiUkrainaden  yang pro-Rusia bernama Viktor Yanukovych. Kala itu, Viktor menolak perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa demi hubungan yang lebih dekat dengan Moskow. Saat penggulingan Viktor, Rusia mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina dan mendorong pecahnya sebuah pemberontakan separatis di timur Ukraina. Saat itu, Ukraina dan Barat menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjatanya untuk mendukung pemberontak. Rusia membantahnya dan menuduh orang Rusia yang bergabung dengan separatis adalah sukarelawan.

Pada 2015, dengan penengah Prancis dan Jerman, Rusia dan Ukraina melakukan perjanjian damai untuk mengakhiri pertempuran skala besar. Namun upaya tersebut gagal mencapai penyelesaian politik.

Uni Eropa dan AS telah memberlakukan serangkaian tindakan sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Krimea dan Ukraina timur, termasuk sanksi ekonomi yang menargetkan individu, entitas, dan sektor tertentu dari ekonomi Rusia.

 

Pendapat ahli

Situasi di Ukraina yang sudah bereskalasi dengan penggunaan senjata terjadi karena ada dua narasi yang berbeda antara Rusia dan Ukraina.

Guru besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menceritakan dua narasi tersebut;

 "Dalam perspektif Rusia, operasi militer yang dilancarkan adalah dalam rangka kerja sama pertahanan antara Rusia dengan dua Republik yang baru saja mendapatkan pengakuan dari Rusia atas kemerdekaannya dari Ukraina yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk,” ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan tertulis yang dikutip Solopos.com dari Antara.

Indonesia perlu mengingatkan pada Rusia dalam penggunaan kekerasan (use of force) di Ukraina wajib mematuhi hukum humaniter. Hukum humaniter merupakan aturan dalam hukum internasional bila konflik bersenjata terjadi. "Salah satu hukum humaniter yang harus dipatuhi adalah perlindungan terhadap rakyat sipil yang tidak berstatus sebagai kombatan, " Disamping itu, katanya, serangan senjata hanya ditujukan ke instalasi militer maupun institusi pemerintah. "Tidak seharusnya permukiman ataupun apartemen serta rumah sakit menjadi sasaran," ucapnya.

 

Dampak Perang antara Rusia dan Ukraina

Pakar Hubungan Internasional (HI) Radityo Dharmaputra mengatakan akan ada dampak yang terjadi bagi Indonesia atas konflik Rusia-Ukraina.

"Dampak ekonominya seperti harga minyak dunia yang melonjak. Lalu, mungkin ada harga beberapa komoditas yang kita (Indonesia) impor ekspor ke Ukraina juga ikut goyah karena konflik ini,"

Menurut dosen HI Universitas Airlangga (Unair) itu, ada juga dampak politik yang harus diukur.

"Kalau invasi ini dibiarkan, akan jadi preseden (anggapan) bahwa negara bisa menginvasi negara tetangga dengan argumen 'kesamaan etnis', padahal kita tahu banyak negara di Asia dan Afrika multietnis," jelas pria yang sedang menempuh doktoral di University of Tartu, Estonia itu.

Dia menambahkan, dampak lainnya adalah soal posisi Tiongkok.  sampai saat ini Tiongkok masih diam saja. Namun, situasi Ukraina ini bisa paralel dengan Taiwan dan Laut Cina Selatan.

Kalau yang diinginkan adalah agar NATO mundur dari kawasan bekas Soviet dan bernegosiasi lagi dengan Rusia, penempatan pasukan di perbatasan saja sudah cukup. Tidak perlu sampai masuk,"

masuknya Rusia ke Ukraina adalah pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan. Hal itu membuat semua negara lain merespons dan bersimpati pada Ukraina.

 

Hikmah

Saat semua pihak membela diri mereka sendiri dengan berlandaskan keamanan, maka disitu kita tahu bahwa mereka sedang memikirkan diri mereka sendiri, yang pada akhirnya berujung salahfaham dan terjadi konflik yang terus memanas, mementingkan keamanan mereka sendiri memang betul, dan itu harus dilakukan, akan tetapi kita tahu bahwa tujuan utama dari sebuah persatuan dan kesatuan yaitu tercipta nya dunia yang utopia, yang tentram, serta damai.

Lebih baik membunuh satu orang tampan dari pada membunuh satu kota orang yang buruk rupa.


 

Share:

Ketua Umum HIMAHISYA

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Recent Posts