E-BULETIN : KEBEBASAN MENURUT KACAMATA TANGGUNG JAWAB

KEBEBASAN MENURUT KACAMATA TANGGUNG JAWAB 

Oleh Itachi uciha

Sering kali kita memaknai arti kebebasan itu adalah tidak terikatnya kita kepada suatu hal, di iyakan atau tidak banyak sekali orang yang mendukung atau menentang argumen sebelum koma tadi, jika kita mengiyakan memang sejauhmana kita terikat dan jika memang tidak di iyakan sesempit apakah kata kebebasan itu sendiri ?

Keterkaitan nya kita terhadap suatu hal, akan menghasilakn sebuah konsekuensi, dimana konsekuensi ini bisa berupa kewajiban dan tanggung jawab. Dan yang saat ini kita ketahui jika kita tidak menunaikan kewajiban itu, maka akan ada konsekuensi lain yang akan datang.

Ketika kita mendefinisikan kata tanggung jawab, maka yang kita temukan adalah sebuah kesediaan kita yang menjadi dasar untuk melakukan apa yang menjadi kwajiban

Setalah kita dapatkan definisinya maka kita kembalikan lagi ke pertanyaan yang kita buat tadi, dan yang telintas di pikiran kita adalah, jika kebebasan memberikan leluasa kita berbuat sesuatu, maka manusia wajib bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat. Terkait pertimbangan moral, baru akan mempunyai arti jika manusia tersebut mampu melaksanakan dan mau bertanggung jawab atas pulihan yang ia perbuat tadi, sederhananya begini, pertimbangan moral hanya mungkin di tunjukkan bagi orang yang mau dan mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut. Oleh karena itu pula kita tidak pernah meminta pertanggung jawaban dari sikap orang gila, dan anak di bawah umur, sekalipun kita mengetahui menurut moralitas kita yang wajar, sikap dan perilaku orang itu tidak dapat di terima.

Jadi  simple nya setiap manusia yang menghuni bumi memiliki tanggung jawab baik dengan kemauan taupun tanpa kemauan, tanggung jawab akan terus melekat sebagaimana melekatnya nama seseorang sepanjang hidupnya, bahkan setelah meninggalpun orang akan yang tidak bertanggung jawab akan terus di kenang oleh sejarah, baik itu sebagai orang yang bertanggung jawab ataupun sebagai pecundanag. MAKA BERHATI HATILAH DALAM BERSIKAP DAN BERPERILAKU KARNA KEBEBASAN ADALAH SENJATA SEKALIGUS PEMBUNUH

Jadi bagaimana pendapatmu ?

Share:

E-BULETIN : TRAGEDI KANJURUHAN

                            Oleh : iroqi

Tragedi di Kanjuruhan bukan hanya di minta diusut tuntas, tapi lebih dari itu... Sebab tanpa mengetahui kebenaran, kekerasan akan selalu terulang, dengan kata lain mencari kebenaran berarti menguraikan akar dan menemukan dampak dampak yang tidak langsung dari peristiwa kekerasan dan pembunuhan.
 *Diakhir akhir ini, banyak tragedi yang kontroversi, baik antara organisasi dan pemerintah, organisasi dan organisasi maupun rakyat dengan rakyat, kekerasan dan pembunuhan yang kontroversi berawal tragedi 50KM tol Cikampek dan sampai sekarang yang menjadi korban terbanyak, takutnya kekerasan dan pembunuhan semuanya ini di sebab akibatkan oleh ketidakbenaran dalam kasus tersebut. 
Bagaimana mana tidak, bisa jadi kekerasan dan pembunuhan orang orang cenderung mudah melakukan penindasan kepada orang lain, kebenaran yang tidak pernah diungkapkan akan membuat orang orang apatis, sehingga sulit membuat orang lain berempati kepada orang yang tertindas.
Pertanyaan nya, kenapa kekerasan dan pembunuhan ini masih terulang? Jawabannya hanya ada satu yaitu kita belum mengetahui kebenaran yang sebenarnya.
Share:

E-BULETIN : PEMIKIRAN SI BODOH


dalam memahami sesuatu, kepahaman bahasa sangat di utamakan untuk tindakan kita selanjutnya. Di iyakan atau tidak kebanyakan sumber pengetahuan kita di dapat melalui bahasa, entah itu melalui sebuah bacaan, atau pengetahuan tersebut kita peroleh karna kita mendengarkan orang, atau pengetahun itu kita peroleh dari bahasa tubuh lawan bicara yang pada akhirnya berjung ke imajinasi kita, atau yang lain. Singkatnya adalah bahasa menjadi tokoh penting dalam kita memahami suatu hal.
 agar lebih mudah kita buat contoh dari kata “kucing makan tikus mati” pemahan kita terhadap kata tersebut seenggaknya berbeda beda, perbedaan tersebut dikarenakan setiap orang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Setelah kita selidiki, kata kucing makan tikus mati minimal kita akan menemukan 3 makna yang yang terkandung di dalam nya, yaitu.
1.kucing makan, tikus mati
2.kucing makan tikus, mati
3.kucing, makan tikus mati
Dari contoh diatas sekarang kita tahu kalo dalam satu kalimat ternya mengandung banyak makna, dan kadang kita tidak sadar orang tersebut paham dengan apa yang kita maksud atau tidak, bisa saja yang kita maksudkan adalah kucing, makan tikus mati namun di pemaham orang lain tergambar kucing makan, tikus mati.
 Sedikit cerita, waktu saya berbinacang dengan teman saya di tengah tengah nikmatnya obrolan kami dia mengatakan, aku hanya bertanggung jawab pada perkataan ku bukan pemikiranmu, sekilas memnag tidak lucu, tapi entah kenapa pikaran langsung puas ketka mendengarnya hahahah.
 Dan juga seringkali, kecerdasan bahasa digunakan untuk kita ngeles atau menghindari keterpojokan dalam berargumen atau menangangkap basah orang yang terpojok, sekilas terlihat jengkel, namun hal itu sangat menarik sesekali kita coba hahahaha. Seperti kata yang seperti ini contohnya: coba kamu definisikan nah kebanyakan yang saya temui orang orang menjawab dari pertanyaan bagaimana kamu mendefinisikan bukan dari coba kamu definisikan. Yaa kurang lebihnya begitulah.
 Oke, sekarang kembali ketopik, dari contoh yang saya paparkan di atas minimal kita tau, kenapa sebuah ketentuan di suatu golongan dengan golongan yang lain itu berbeda beda, meski terkadang berangkat dari satu rujukan yang sama. juga sekarang kita tahu satu hal, tentang pentingnya pemikiran kritis dan bersungguh sungguh dalam mencari kebenaran yang sesungguhnya, bukan hanya berhenti di satu pandangan saja.

Share:

Ketua Umum HIMAHISYA

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Recent Posts