Bulletin himahisya 2020 ''Apa Itu Hari Aksara Internasional?''

 



Oleh: Fatimah Aulia Firdaus

CO Depantemen: Media dan Informasi (Menfo)

  Hari Aksara Internasional adalah peringatan yang dicanangkan oleh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) pada Konferensi Umum UNESCO ke-14 tahun 1966.

 Mengapa ada Hari Aksara Internasional? Jadi jumlah buta aksara atau buta huruf di dunia sangat mengkhawatirkan. Bahkan banyak laki-laki dan perempuan yang engga punya pengetahuan dasar membaca.

 Oleh karena itu, UNESCO mencanangkan tanggal 8 september sebagai Hari Aksara Internasional. Harapannya dapat meningkatkan awareness warga dunia untuk memberantas buta huruf.

 Tiap tahunnya pada tanggal 8 september, UNESCO dan Kemendikbud menyelenggarakan perayaan tahunan dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional.

 Dan pada tahun 2020 ini, dunia sedang berperang melawan penyakit Covid-19. Maka dari itu, tahun ini UNESCO mengangkat tema “Literacy Teaching and Learning in the Covid-19 Crisis and Beyond”.

 Dilansir dari UNESCO, tema ini diangkat karena Covid-19 berdampak pada berbagai sektor salah satunya sektor pendidikan. Pada Hari Aksara Internasional 2020, UNESCO menyoroti perubahan sistem pendidikan dalam masa pandemi.

 Tiap tahunnya juga UNESCO selalu memberikan pengharagaan dalam rangka Hari Aksara Internasional. Indonesia pernah lho jadi pemenang salah satu penghargaan bergengsi dunia pada Hari Aksara Internasional.

 Dan di tahun ini bakalan ada juga pengumuman pemenang penghargaan yng akan diumumkan secara virtual karena pandemi ini.

 Dari penghargaan tersebut bakalan ada 2 penghargaan UNESCO dalam Hari Aksara Internasional 2020, Berikut ini 2 penghargaan UNESCO:

* King Sejong Literacy PrizeKing Sejong Literacy Prize telah ada sejak tahun 1989. Dengan dukungan dari Pemerintah Republik Korea, tiiap tahunnya ada 2 pemenang yang akan mendapatkan 20.000 USD, silver medal, dan sertifikat. Tujuan dari King Sejong Literacy Prize adalah memberikan apresiasi atas upaya institusi, organisasi, atau individu yang berkontribusi untuk mengembangkan bahasa ibu. Penghargaan ini juga bentuk apresiasi terhadap upaya King Sejong yang menemukan alphabet Korea.

* Confucius Prize for LiteracyConfucius Prize for Literacy jauh lebih muda dari penghargaan King Sejong. Penghargaan ini baru ada pada tahun 2005 dengan dukungan dana dari Pemerintah Republik Rakyat Cina. Nah, Indonesia pada tahun 2019 pernah memenangkan penghargaan berharga ini.

* Tiap tahunnya ada 3 pemenang yang akan mendapatkan 20.000 USD serta kunjungan pendidikan ke Negeri Tirai Bambu. Tujuan dari penghargaan ini adalah mengapresiasi upaya organisasi atau individu yang berkontribusi untuk memberantas buta huruf pada orang dewasa di pedesaan dan remaja yang putus sekolah, terutama perempuan.

 Pada peringatan Hari Aksara Internasional, Indonesia juga turut merayakan. Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan dua acara yaitu Festival Literasi Indonesia dan Serambi Literasi.

Sama halnya seperti UNESCO, Kemendikbud juga memberikan pengharagaan dalam rangka Hari Aksara Internasional. Penghargaan yang bernama Anugerah Aksara bagi Pegiat Pendidikan Keaksaraan diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kepada institusi atau individu yang telah kasih kontribusi untuk memberantas buta huruf di daerahnya.

 

sumber: https://blog.cakap.com/apa-itu-hari-aksara-internasional/

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua Umum HIMAHISYA

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Recent Posts