E-BULETIN : PEMIKIRAN SI BODOH


dalam memahami sesuatu, kepahaman bahasa sangat di utamakan untuk tindakan kita selanjutnya. Di iyakan atau tidak kebanyakan sumber pengetahuan kita di dapat melalui bahasa, entah itu melalui sebuah bacaan, atau pengetahuan tersebut kita peroleh karna kita mendengarkan orang, atau pengetahun itu kita peroleh dari bahasa tubuh lawan bicara yang pada akhirnya berjung ke imajinasi kita, atau yang lain. Singkatnya adalah bahasa menjadi tokoh penting dalam kita memahami suatu hal.
 agar lebih mudah kita buat contoh dari kata “kucing makan tikus mati” pemahan kita terhadap kata tersebut seenggaknya berbeda beda, perbedaan tersebut dikarenakan setiap orang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Setelah kita selidiki, kata kucing makan tikus mati minimal kita akan menemukan 3 makna yang yang terkandung di dalam nya, yaitu.
1.kucing makan, tikus mati
2.kucing makan tikus, mati
3.kucing, makan tikus mati
Dari contoh diatas sekarang kita tahu kalo dalam satu kalimat ternya mengandung banyak makna, dan kadang kita tidak sadar orang tersebut paham dengan apa yang kita maksud atau tidak, bisa saja yang kita maksudkan adalah kucing, makan tikus mati namun di pemaham orang lain tergambar kucing makan, tikus mati.
 Sedikit cerita, waktu saya berbinacang dengan teman saya di tengah tengah nikmatnya obrolan kami dia mengatakan, aku hanya bertanggung jawab pada perkataan ku bukan pemikiranmu, sekilas memnag tidak lucu, tapi entah kenapa pikaran langsung puas ketka mendengarnya hahahah.
 Dan juga seringkali, kecerdasan bahasa digunakan untuk kita ngeles atau menghindari keterpojokan dalam berargumen atau menangangkap basah orang yang terpojok, sekilas terlihat jengkel, namun hal itu sangat menarik sesekali kita coba hahahaha. Seperti kata yang seperti ini contohnya: coba kamu definisikan nah kebanyakan yang saya temui orang orang menjawab dari pertanyaan bagaimana kamu mendefinisikan bukan dari coba kamu definisikan. Yaa kurang lebihnya begitulah.
 Oke, sekarang kembali ketopik, dari contoh yang saya paparkan di atas minimal kita tau, kenapa sebuah ketentuan di suatu golongan dengan golongan yang lain itu berbeda beda, meski terkadang berangkat dari satu rujukan yang sama. juga sekarang kita tahu satu hal, tentang pentingnya pemikiran kritis dan bersungguh sungguh dalam mencari kebenaran yang sesungguhnya, bukan hanya berhenti di satu pandangan saja.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketua Umum HIMAHISYA

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Recent Posts