Pasca bergulirnya HAFARA 2016 (Milad Hukum Bisnis Syariah Ke-6),
sampai saat ini masih tetap mengalir deras energi positifnya di hati para
generasi muda Hukum Bisnis Syariah, yang secara manhaj mereka terlahir dari
embrio Fakultas Keislaman. Salah satu Fakultas di Universitas Trunojo Madura
yang secara kultur dan aspek keilmuan fokus kepada ilmu-ilmu Agama.
Itulah salah satu pesan yang tersampaikan pada acara "Resolusi
Gerakan Busana Santun" (15/12/16) yang dilanjutkan dengan "Ikrar
Mahasiswa Hukum Bisnis Syariah". Dalam momentum itu mahasiswa kita tidak
hanya dituntut untuk menyimak dengan baik paparan dari para moderator, lebih
jauh lagi ternyata Resolusi itu secara otomatis mengajak kita untuk meneguhkan
kembali nilai-nilai Islam yang selama ini sudah mulai terkikis oleh
modernisasi. Acara yang dihadiri oleh Wakil Dekan, Kaprodi HBS, Penjamin Mutu
dan Pembina Rumah Karakter Fakultas Keislaman itu mengalirkan banyak energi
positif kepada mahasiswa HBS, terutama yang hadir pada acara tersebut.
Disamping para moderator menyampaikan materinya dengan deteail dan sistematis,
tingkat perhatian mahasiswa kita juga sangat responsif. Disinilah mulai tampak
indikator dari pada mahasiswa (HBS) kita yang oleh sebagian orang dipandang
sebelah mata dalam berakhlak. Ini semua tidak terlepas dari didikan para tenaga
pengajar Prodi Hukum Bisnis Syariah yang senantiasa memberikan contoh yang baik
untuk mahasiswa kita, salah satunya melalui resolusi gerakan busana santun
tersebut.
Selama kurang lebih 2 tahun Al-faqir (penulis.red) menjadi
mahasiswa aktif Fakultas Keislaman. Dalam kurun waktu tersebut tentunya sudah
cukup banyak materi atau ilmu-ilmu agama yang diberikan kepada mahasiswa kita,
dan hasilnya pun tidak akan jauh berbeda dengan proses yang salama itu kita
lakukan. Secara teori sudah dapat dipastikan kita kaya, hanya persoalan
aplikasi ke dunia nyata yang kadangkala pasang surut layaknya iman kita
"yaziidu wa yankus". Hal ini bukanlah bentuk klaim buruk terhadap
mahasiswa kita, bahkan jika saya sampaikan secara persenan, 90% mahasiswa Hukum
Bisnis Syariah sudah tercatat sebagai pejuang serta pelaku nilai-nilai
keislaman yang mereka dapat selama perkuliahan. Terbukti dalam kehidupan sehari
hari misalkan. Bagaimana cara mereka berbusana, bertutur kata, dan bergaul
antar sesama tidak jauh berbeda dengan kaum sarungan (santri) dalam Pondok
Pesantren. Jadi jangan heran jika dikatakan bahwa mahasiswa Hukum Bisnis
Syariah adalah santri Universitas Trunojoyo Madura. Hehehe.
Dari coretan singkat ini, setidaknya ada dua hal penting yang akan
Al-faqir sampaikan kepada mahasiswa kita.
Pertama,
adalah akhlakul karimah kepada Allah dan sesama manusia. Sebagai mahasiswa yang
berlatar belakang Fakultas Keislaman, bahkan dalam cakupan lebih besar lagi
akhlakul karimah sebagai pondasi dasar bagi umat beragama dalam segala aspek
kehidupannya. Sebagaimana Baginda Nabi Muhammad SAW di utus hanya untuk
menyempurnakan akhlak manusia. Maka sangat disayangkan sekali jika kita sebagai
pejuang nilai-nilai keislaman hanya pandai bermau'idah hasanah, tidak
disertakan dengan uswatun hasanah. Kedua, intlektualisme. Sebagai penyambung
lidah masyarakat, kita tidak hanya dituntut untuk mempunyai kemampuan
psikomotorik yang tinggi. Tetapi juga kemampuan akademik juga harus kita
tingkatkan secara terus menerus. Sehingga segala tindakan yang kita lakukan itu
merupakan cerminan dari akhlak mulia dan ilmiah. Kedua poin tersebut harus
benar-benar seimbang. Karna jika tidak, proses sinkronisasi antara hati dan
pikiran sulit untuk kita capai. Jika instabilitas rohani goyah, maka
intlektualisme akan goncang, karna dalam instabilitas rohani inilah penyakit
luar dan dalam akan masuk.
Terakhir,
Al-faqir ingin mengajak semua mahasiswa Hukum Bisnis Syariah pada khususnya,
mari kita bersama saling bahu membahu dalam menciptakan kehidupan ini semakin
bertaqwa, bermartabat dan maju. Tugas seorang muslim sejati adalah saling
mengingatkan satu sama lain, tidak saling menghujat. Penulis mencurahkan isi
hati ini bukan untuk kepentingan apapun, bukan berarti penulis merasa sempurna,
bukan pula bermaksud ingin dipuji dan bahkan kepentingan politik. Semua ini
murni saya lakukan karna saya cinta pada kita semua, cinta pada Hukum Bisnis
Syariah dan cinta pada Fakultas Keislaman. In Sya Allah melalui coretan singkat
ini, kita termasuk orang-orang yang beriman. Dikala saya khilaf, Allah
datangkan kalian untuk mengingatkan, begitupun sebaliknya. Besar harapan saya
untuk kita, semoga kita menjadi generasi muda Hukum Bisnis Syariah yang uswatun
hasanah. Sehingga tertib,santun dan peduli tidak hanya sebatas wacana belaka
dari Fakultas Kita, tetapi diinternalisasikan oleh kita ke dalam dunia nyata
dalam rangka memberikan khazanah keislaman untuk civitas akademika dan
lingkungan sekitar. Tiga kata yang tak mungkin kita lupakan, HAFARA (HBS MIN
FADHLI RABBI)
Mengingat
Ikrar Mahasiswa Hukum Bisnis Syariah :
1. Menjunjung
tinggi martabat dan nama baik Agama Islam serta mewujudkan nilai-nilai
keislaman dalam segala aspek kehidupan.
2. Menjaga
nama baik almamater (Fakultas Keislaman)
3. Siap
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mewujudkan mahasiswa HBS santun dan berakhlak mulia dalam berbusana, berbicara dan bergaul antar sesama.
4. Siap
melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa HBS untuk menjadi pribadi
yang uswatun hasanah.
5. Taat
dan patuh kepada peraturan dasar dan peraturan rumah tangga yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar